Ads Top

"Aku Bisa Makan Sendiri"#9

Melatih kemandirian anak sebenarnya melatih tingkat konsisten seorang mamak. Dimana aku harus berjalan sesuai jalur dan memelihara sikap atas pilihan yang telah kita tentukan. Membutuhkan kesabaran tingkat tinggi untuk melaluinya. Hati terkadang dipermainkan oleh pengharapan yang besar ketika satu kali anak sudah mampu menjalankan sesuai indikator yang telah mamak buat.
Dan melatih Lestari makan adalah tantangan yang pas buat aku. Karena dosa besar masa lalu yang sering memaksanya makan masih berimbas sampai sekarang. Aku masih kesulitan mengajak Lestari makan secara bahagia. Negosiasi demi negosiasi sering kita lakukan agar dia mau makan makanan yang aku hidangkan. Dan melatihnya untuk makan secara mandiri itu sesuatu."la wong di dulang ae angel opo maneh maem dewe" beberapa kali kalimat itu terlontar dari mulutku untuk menjaga kewarasan ketika dia mogok untuk makan secara mandiri. Dan hari ini hari ke empat dia tak mau makan secara mandiri. Kucoba teknik komunikasi produktif, namun tak kunjung berhasil, dia mau makan kalo disuapin.
Mungkin faktor lingkungan menjadi penunjangnya. Sudah satu minggu kita berada di rumah utinya. Tentu kondisinya jauh berbeda ketika kita berada di rumah kontrakan kami. Dimana kami leluasa untuk berlajar banyak hal. 
Okelah nak,nanti ketika kita kembali ke Surabaya kita mulai dari km nol lagi ya untuk kemandirianmu. Mamak yakin kita dapat memulainya lagi dengan bahagia dan bergembira bersama, menikmati setiap proses yang akan kita lalui.

#Hari9
#Tantangan10hari
#Gamelevel2
#Kuliahbundasayang
#Melatihkemandirian
#Institutibuprofesional


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.