Penjual dan Pembeli
Selasa, 4 Desember 2018. Pagi itu kami berjelajah ke pasar selasa. Pasar yang bagiku sedikit aneh karena beroperasi dan banyak penjual ketika hari selasa. Entah seperti apa sejarahnya namun lumayan unik dimana sebagian pasar akan ramai ketika akhir pekan dan minggu. Sebenarnya kami bertiga sudah muter-muter keliling komplek dengan sepeda motor. Kami pun lewat pasar dan Lestari tak tertarik untuk berhenti. Namun setelah pulang dia hendak ke pasar ingin beli bubur. Akhirnya aku menurutinya dan mengantarnya ke pasar. Dan mas Wahyu berangkat mengais rezeki untuk kita.
Setelah tiba di pasar, Lestari meminta balon bergambar upin. Aku coba untuk meluruskan niatnya yang tadinya hendak bubur. Dia bilang "tumbas bubur sama tumbas upin bu". Baiklah, tapi kita jalan-jalan dulu ya nanti pulangnya beli balon biar bawanya gampang, jelasku padanya. Setelah muter-muter pasar si mamak kecantol sama daster merah maron untuk Lestari (kodrat mamak-mamak hehehe). Ketika hendak pulang aku memenuhi janjiku untuk beli balon berbentuk ipin. Dan ternyata harganya 2x lipat dari harga biasanya. Kucoba menawarnya namun tak bisa. Bapak penjual sedang memanfaat peluang atas keinginan Lestari yang luar biasa. Akupun membelikannya karena sudah terlanjur janji.
Lestari sangat bahagia dengan balon itu. Balon itu diperlakukan bak teman bermainnya yang sangat asyik. Dan mamaknya teler, karena belum sarapan dan gendong tandem (Lestari dan ipin hehehe).
Setibanya di rumah, Lestari bermain sesukanya. Dia sangat asyik dengan mainan barunya, dan mamak gletakan sambil melihatnya. Ditengah bermainnya Lestari mengajakku untuk bermain bersama. Kita bermain peran sebagai penjual bakso dan pembeli ipin pun ikut serta. Dalam permainan kita belajar banyak tentang hitungan, jumlah dan warna. Lestari jadi penjual yang harus melayaniku sebagai pembeli. "Bakso merah 2, persegi 3" salah satu pesananku dan berganti dengan pesanan lain. Lestari berusaha mencari pompom warna, dan bentuk bidang datar dari mainan meroncenya dengan jumlah yang aku inginkan. Kadang sesuai pesanan kerap kali salah hitung. Tak apa setidaknya dia sudah tahu maksud daripermainan ini. Sebenarnya beberapa waktu lalu aku pernah memintanya memasukan pompom berdasarkan kertas yang telah kubuat. Namun lestari tak tertarik, lewat permainan penjual dan pembeli dia malah antusias. Sepertinya dia tipe kinestetik perbaduan audiotori, mungkin demikian mungkin saja tidak. Entahlah yang jelas proses ini terasa nikmat.
#harike6
#tantangan10hari
#gamelevel4
#gayabelajaranak
#kelasbundasayang
#institutibuprofesional
Setelah tiba di pasar, Lestari meminta balon bergambar upin. Aku coba untuk meluruskan niatnya yang tadinya hendak bubur. Dia bilang "tumbas bubur sama tumbas upin bu". Baiklah, tapi kita jalan-jalan dulu ya nanti pulangnya beli balon biar bawanya gampang, jelasku padanya. Setelah muter-muter pasar si mamak kecantol sama daster merah maron untuk Lestari (kodrat mamak-mamak hehehe). Ketika hendak pulang aku memenuhi janjiku untuk beli balon berbentuk ipin. Dan ternyata harganya 2x lipat dari harga biasanya. Kucoba menawarnya namun tak bisa. Bapak penjual sedang memanfaat peluang atas keinginan Lestari yang luar biasa. Akupun membelikannya karena sudah terlanjur janji.
Lestari sangat bahagia dengan balon itu. Balon itu diperlakukan bak teman bermainnya yang sangat asyik. Dan mamaknya teler, karena belum sarapan dan gendong tandem (Lestari dan ipin hehehe).
Setibanya di rumah, Lestari bermain sesukanya. Dia sangat asyik dengan mainan barunya, dan mamak gletakan sambil melihatnya. Ditengah bermainnya Lestari mengajakku untuk bermain bersama. Kita bermain peran sebagai penjual bakso dan pembeli ipin pun ikut serta. Dalam permainan kita belajar banyak tentang hitungan, jumlah dan warna. Lestari jadi penjual yang harus melayaniku sebagai pembeli. "Bakso merah 2, persegi 3" salah satu pesananku dan berganti dengan pesanan lain. Lestari berusaha mencari pompom warna, dan bentuk bidang datar dari mainan meroncenya dengan jumlah yang aku inginkan. Kadang sesuai pesanan kerap kali salah hitung. Tak apa setidaknya dia sudah tahu maksud daripermainan ini. Sebenarnya beberapa waktu lalu aku pernah memintanya memasukan pompom berdasarkan kertas yang telah kubuat. Namun lestari tak tertarik, lewat permainan penjual dan pembeli dia malah antusias. Sepertinya dia tipe kinestetik perbaduan audiotori, mungkin demikian mungkin saja tidak. Entahlah yang jelas proses ini terasa nikmat.
#harike6
#tantangan10hari
#gamelevel4
#gayabelajaranak
#kelasbundasayang
#institutibuprofesional
Tidak ada komentar: