Sepeda

Sabtu dan minggu adalah hari yang dinanti olehku dan Lestari mungkin juga mas Wahyu. Karena akhir pekan akan kita nikmati bersama dengan berbagai cara. Waktu membacaku bisa lebih banyak, karena kami akan bergantian bermain bersma Lestari atau main bersama. Hari ink kami  membelikan sepeda baru untuk Lestari. Setelah sekian lama tertunda karena banyak faktor. Uang yang dipakai untuk membeli sepeda adalah hasil tabungan Lestari, yang biasanya rutin kami isi sebelum kami bermain. Kami ingin menanam sebuah proses padanya. Bahwa segala sesuatu yang diinginkan harus diupayakan. Sekitar 4 bulan, celengan sudah penuh. Karena kerap kali lestari terlalu rajin untuk menabung dan setiap ada uang yang tercecer dengan sigap dimasukan dalam celengan.
Sepeda Lestari berwarna ungu, sepeda yang dia pilih sendiri di tokonya. Untuk kesekian kalinya Allah menunjukkan kuasanya, bahwa anak membawa rezekinya masing-masing. Harga sepeda yang Lestari pilih nilainya hampir sama dengan celengan yang dia kumpulkan. Hanya tersisa beberapa ribu yang cukup digunakan untuk jajan bakso berdua (mamak gak iso mbati hahaha). Lestari sangat bahagia dengan sepeda barunya, dia antusia mengendarainya meski belum bisa mengayuh secara sempurna. Hampir seharian dia bermain dengan sepeda.
Malamnya kupikir dia sudah lelah dan akan segera tidur. Tapi nyatanya tidak, dia ingin dibacakan buku olehku seperti rutinitas seperti biasanya. Ku minta dia mengambil buku namun dia menolak. Kutawarkan buku yang ada di kamar namun dia tetap menolak. Dia memintaku mengambilkan buku. Akhirnya kuambilkan dengan perjanjian bahwa aku yang memilihkan judulnya. Aku memilih "Allah Mahahebat" dan "Rasulloh Idolaku". Aku sengaja memilih kedua buku itu, karena buku itu kurang menarik untuknya. Aku mulai membacakannya, dengan rasa kantuk lestari mendengarnya. Malam ini hanya 2 putaran buku yang dibaca. Kami sudah sama lelah dan mengantuk setelah seharian bermain dengan sepeda.

#Day8

#GameLevel6

#Tantangan10Hari

#KuliahBunsayIIP

#ForThingstoChangeIMustChangeFirst