Gelangang Inspirasi "Menemukan Possion"
sumber:tamasia.co.id
Beberapa waktu lalu aku sempat memutuskan untuk kembali belajar dalam Institut Ibu Profesional. Setelah sekian purnama aku tak menaruh hati pada IIP. Padahal dulu aku begitu kagum dan gadrung untuk belajar banyak hal. IIP merupakan langkah awalku memulai perjalanan panjang untuk bersungugh-sunguh dalam banyak hal. Menjadi langkah awal untuk menerima diriku sebagai ibu rumah tangga.
Dalam pembelajaran kelas matrikulasi, aku begitu antusian, energiku powerfull. Namun dalam kelas berikutnya (bunda sayang) semangat itu mulai goyah, melemah dan akhirnya pudar. Ada banyak faktor yang melatarbelakanginya, yang baru kutahu kini karena aku lelah dan energi sudah habis dalam kelas matrikulasi.
Kini aku ingin memulai lagi, berbekal pengalaman sebelumnya, aku harus memanajemen ulang semuanya. Mengkalsifikasikan ulang dan memilah ulang. Dan seperti semesta merestui niat baikku. Beberapa hari lalu saung sambut semai untuk pertama kalinya yang aku simak seolah membuka jalan ninjaku hehehe. Meski waktu sangat terbatas, toh tak jadi soal untuk ku belajar lagi
Materi pertama membahas perihal passion. Ada banyak hal yang dikupas, dan membuat mataku melek dan berfikir ulang serta meraba lebih dalam akan diriku. Dalam video yang berdurasi 1 jam,bu Septi Peni ,pendiri IIP dan penulis buku ini bercerita pengalamanya menemukan passion. Dengan binar matanya yang penuh semangat beliau menemukan kecintaan serta gairah tentang apa yang dilakukan yaitu mendidik buah hatinya.
Ada tahapan panjang yang dilakukan, sebelum menemukan sesuatu yang disukai dan membuatnya bergairah. Tahapan pertama yang dilakukan bu Septi adalah menerima dirinya terlebih dulu. Aku sangat mengamini itu, penerimaan atas diri adalah langkah awal untuk memulai melangkah lagi. Meski butuh waktu yang lumayan bagiku untuk menerima semuanya, tapi aku bersyukur pernah melalui kegalaun yang menguras hati dan pikiran.
Tahapan kedua adalah mengklasifikasikan aktivitas berdasarkan suka dan tidak suka. Bu Septi bercerita kesukaannya bermain bersama anak-anaknya telah membawanya berjelajah dan membuka pintu rezekinya, lewat banyak pintu yang salah satunya adalah menemukan metode jaritmatika. Tahapan selanjutnya yang menurutku PR baget adalah manjemen waktu. Setelah mengklasifikasikan kegiatan, kemudian mengatur waktu dengan memperpendek aktivitas yang tidak disuka dan memperpanjang aktivitas yang disukai.Bu Septi memaparkan bahwa passion dan hobi adalah sesuatu l yang berbeda. Perbedaan yang paling menonjol terletak pada tahapannya. Dalam passion ada 4 tahapan yang menjadi penandanya.
Pertama Passion for knowlade, dimana ada upaya untuk mencari tahu tentang apa saja yang sedang disukai dan membuatnya bergairah. Selanjutnya passion for busnies, dimana ada upaya untuk mengembangkannya dan memperoleh penghasilan dari sesuatu yang membuatnya bahagia dan bergairah. Yang ketiga adalah passion for servise, dalam tahapan ini sesuatu yang disukai dan membuatnya bergairah akan digunakan untuk melayani atau berbagi dengan orang lain. Untuk tahapan kedua dan ketiga fleksibel, tergantung pilihan masing-masing orang. Dan tahapan terakhir adalah passion for poople, dimana ada keingginan mengunakan possionnya untuk dapat berpengaruh dan bermanfaat untuk banyak orang. Sedangkan hobi hanya sebatas aktivitas yang membuatnya senang.
Bu septi juga berbagi tips untuk “jeda” tat kala sedang sangat high energy atau sangat low energy. Agar aktivitas yang dilakukan menjadi high energy ending. Menurut penuuturannya “ hidup kita adalah passion kita. Kita dapat mencari passion kita dalam aktivitas sehari-hari, dan pasti akan ketemu dengan kesungguhan yang dilakukan. Satu kalimat yang nampol dan mak jleb di hati yang Bu Septi tuturkan adalah, bahwah aktivitas harian, mendidik anak dan menjemput rezeki adalah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Kuncinya adalah kesunguhan kita dalam menjalankannya.
Ah menonton lacar tancap inspirasi memang snagat menginspirasi, terimakasih untuk ilmunya, terimkasih untuk kesempatan belajarnya.
Tidak ada komentar: