Ketika Lestari menentukan pilihan

Di usianya yang masih 19 bulan, ada beberapa pilihan Lestari yang tidak sesuai dengan keinginanku. Meski aku sudah memberinya pertimbangan dan penjelasan untuk memilih sama dengan pilihanku toh dia tetap kekeh sama pilihannya. Entah mungkin pemahamannya masih terbatas dengan penjelasan2 yang aku berikan atau memang dia sedikit keras atas keinginannya. Misalnya saja tentang sandal jepit pilihannya. Beberapa minggu yang lalu, aku membelikannya sandal jepit berbahan karet. Tanpa dikomando dia memilih sandal berwarna merah hitam. Padahal menurutku yang bagus berwarna cerah yang saat itu ada warna biru muda,kuning, dan oranye yang sesuai dengan ukuran kakinya. Tapi dia tetap kekeh dengan pilihannya.
Mungkin untuk kebanyakan orang ini sangat sepele, hanya soal selera. Tapi dalam hati kecilku masih ada ganjalan, bahwa sandal pilihan Lestari itu lebih cocok digunakan cowok. Sebagai ibu yang masih sok tau akan yang terbaik buat anaknya, memang sangat butuh studi kasus dalam proses pengasuhannya. Seperti halnya dengan ku, yang butuh tenaga dan hati lebih untuk menerima pilihan Lestari yg sesimpel itu. Menjadi ibu memang pembelajaran seumur hidup. Semoga hati ini semakin besar untuk menerima pilihan dan cara memilih Lestari yang mungkin akan jauh dari angan2ku. Semoga aku tak menjadi ibu yang merengut hak anaknya untuk memilih. Selamat berproses anakku.
Tidak ada komentar: