Celoteh Lestari (dibeleh)
Sore ini tiba-tiba Lestari mengagetkanku dengan celotehnya "bu, Ayi dibeleh" sontak aku kaget, kuperjelas lagi maksudnya "piye iku nak?" Tanyaku. "Dibeleh kayak sapi, kepalane dilepas". Penjelasannya dengan bahasanya. Entah dia barusan bermimpi tentang idhul adha kemarin atau seperti apa jelasnya aku tak tahu. Sepertinya kenangan idhul adha ketika melihat hewan kurban disembelih masih melekat dalam ingatannya. Dia ingat prosesi ketika akan disembelih. "Sapine lari-lari, capek terus bobok ngorok" ucapnya sangat mengemaskan. Padahal kejadian sebenarnya si sapi sedang berontak ketika banyak orang mengerumbunginya dan hendak mengiring dan mengikat kakinya. Sampai terikat semua kakinya si sapi di posisikan merebah untuk memudahkan proses penyembelehan.
Ini pengalaman pertama Lestari melihat proses penyembelehan dan masih melekat di ingatannya sampai sore tadi. Celoteh bangun tidurnya untuk disembelih sontak membuatku berfikir keras dan ada rasa ngilu dalam hati. Kalimat seperti apa yang harus aku pilih untuk memberikan pemahaman tentang berkurban di usianya yang 2,5 tahun. Mungkin aku bisa saja memilih tentang kisah nabi Ibrahim dan makna sebenarnya dari penyembelehan hewan kurban. Tapi aku sangat yakin dia akan semakin bingung dan akan terjadi kekacauan dalam otaknya.
Akhirnya setelah aku siap, terutama kesiapan hatiku menerima pertanyaan yang konyol darinya. Kucoba untuk duduk di sampingnya, dengan ramah kumulai dengan bertanya lagi seputar peristiwa penyembelehan hewan kurban. Dia pun menjelaskan prosesnya, dia tahu nama yang menyembeleh, dia bagian mana yang dipotong ketika disembeleh.
Memang peristiwa itu sangat melekat dalam ingatannya. Bahkan pernah suatu sore dia bilang ke bapaknya untuk melepaskan kepalanya, duh memang imajinasinya lagi on fire mungkin. "Pak dilepas, dilepas" sambil pegang kepala si bapak. Awalnya dikira rambut yang suruh lepas eh ternyata ketika ditanyakan kepala si bapak suruh lepas. Duh abstrak banget memang si anak wedok ini.
Setelah kuhubungkan dengan kejadian sore ini, mungkin Lestari beranggapan bahwa manusia juga boleh disembelih atau dilepas kepalanya layaknya sapi.
Butuh berpikir ekstra untuk menjelaskan akan itu semua, tapi Allah maha sempurna. Pasti akan ada ilham yang tiba-tiba muncul untuk memenuhi kebutuhan si anak. Seperti kejadian tadi sore. Setelah Lestari selesai menceritakan itu semua, giliran si mamak yang bercerita. "Lestari, ibu mau ngomong, Lestari mau dengerin gak?" Tanyaku dengan ramah dam lembut. "Mau" jawabnya. "Lestari kemarin di masjid lihat sapi dibeleh ya? Terus apa lagi yang dibeleh?" "Embek" jawabnya. Ada gak selain sapi sama embek yang dibeleh?" Dia cuma diam sambil mikir sepertinya." Lestari lihat gak orang dibeleh?" Lihat jawabnya. "Siapa?" Pak de Sabar?" Aku menahan tawa, ternyata dia tidak paham pertanyaanku. "Pak de Sabar itu yang beleh nduk, yang motong sapi sama kambinge" dia hanya terdiam sepertinya juga belum paham.
"Lestari yang dibeleh itu sapi sama kambing. Kalo Lestari, ibu, bapak, mbak Silvi, Ali, mbak Kansa itu gak boleh dibeleh karena kita orang. Yang boleh dibeleh cuma sapi sama embek ja ya nak" ucapku dengan ramah sambil sesekali mengusap pipinya. "Iya" jawabnya. Namun sepertinya Lestari masih belum paham sepenuhnya tentang penyembelehan dan makna dibalik berkurban. Tak jadi soal nak, nanti kita belajar lagi,cari tahu lagi. Ini juga PR besar untuk mamak dan bapakmu. Yuk belajar bareng dengan model yang rock and roll ya nak hihihi..
Ini pengalaman pertama Lestari melihat proses penyembelehan dan masih melekat di ingatannya sampai sore tadi. Celoteh bangun tidurnya untuk disembelih sontak membuatku berfikir keras dan ada rasa ngilu dalam hati. Kalimat seperti apa yang harus aku pilih untuk memberikan pemahaman tentang berkurban di usianya yang 2,5 tahun. Mungkin aku bisa saja memilih tentang kisah nabi Ibrahim dan makna sebenarnya dari penyembelehan hewan kurban. Tapi aku sangat yakin dia akan semakin bingung dan akan terjadi kekacauan dalam otaknya.
Akhirnya setelah aku siap, terutama kesiapan hatiku menerima pertanyaan yang konyol darinya. Kucoba untuk duduk di sampingnya, dengan ramah kumulai dengan bertanya lagi seputar peristiwa penyembelehan hewan kurban. Dia pun menjelaskan prosesnya, dia tahu nama yang menyembeleh, dia bagian mana yang dipotong ketika disembeleh.
Memang peristiwa itu sangat melekat dalam ingatannya. Bahkan pernah suatu sore dia bilang ke bapaknya untuk melepaskan kepalanya, duh memang imajinasinya lagi on fire mungkin. "Pak dilepas, dilepas" sambil pegang kepala si bapak. Awalnya dikira rambut yang suruh lepas eh ternyata ketika ditanyakan kepala si bapak suruh lepas. Duh abstrak banget memang si anak wedok ini.
Setelah kuhubungkan dengan kejadian sore ini, mungkin Lestari beranggapan bahwa manusia juga boleh disembelih atau dilepas kepalanya layaknya sapi.
Butuh berpikir ekstra untuk menjelaskan akan itu semua, tapi Allah maha sempurna. Pasti akan ada ilham yang tiba-tiba muncul untuk memenuhi kebutuhan si anak. Seperti kejadian tadi sore. Setelah Lestari selesai menceritakan itu semua, giliran si mamak yang bercerita. "Lestari, ibu mau ngomong, Lestari mau dengerin gak?" Tanyaku dengan ramah dam lembut. "Mau" jawabnya. "Lestari kemarin di masjid lihat sapi dibeleh ya? Terus apa lagi yang dibeleh?" "Embek" jawabnya. Ada gak selain sapi sama embek yang dibeleh?" Dia cuma diam sambil mikir sepertinya." Lestari lihat gak orang dibeleh?" Lihat jawabnya. "Siapa?" Pak de Sabar?" Aku menahan tawa, ternyata dia tidak paham pertanyaanku. "Pak de Sabar itu yang beleh nduk, yang motong sapi sama kambinge" dia hanya terdiam sepertinya juga belum paham.
"Lestari yang dibeleh itu sapi sama kambing. Kalo Lestari, ibu, bapak, mbak Silvi, Ali, mbak Kansa itu gak boleh dibeleh karena kita orang. Yang boleh dibeleh cuma sapi sama embek ja ya nak" ucapku dengan ramah sambil sesekali mengusap pipinya. "Iya" jawabnya. Namun sepertinya Lestari masih belum paham sepenuhnya tentang penyembelehan dan makna dibalik berkurban. Tak jadi soal nak, nanti kita belajar lagi,cari tahu lagi. Ini juga PR besar untuk mamak dan bapakmu. Yuk belajar bareng dengan model yang rock and roll ya nak hihihi..
#day3
#gamelevel1
#tantangan10hari
#kuliahbundasayang
#komunikasiproduktif
#institupibuprofesional
Tidak ada komentar: