Ads Top

Komunikasi Produktif #12

Kemarin Lestari sungguh aduhai, seolah energinya tak pernah habis, semangatnya tak pernah padam dan tak mengenal istilah capek. Kemarin jiwa raga sang mamak terkuras (macak alay). Dimulai dari aktifitas pagi kami pergi ke taman kota  Kebon Ratu yang lokasi sekitar 2 km dari rumah uti nya. Kita jalan menyusuri jalan cor yang masih proses pembangunan. Pagi kami disambut matahari yang sudah sumringah dan membuat gerah.

Pagi itu taman masih sepi, hanya ada Lestari untuk pengunjung anak-anak. Dia bisa leluasa bermain apapun, serasa miliknya pribadi. Selang setengah jam kemudian, datanglah dua bocah kembar nan lucu usianya 3 bulan di atas Lestari. Kehadiran temannya malah membuat Lestari nemplok ke mamaknya. Dia hanya mengamati bocah kembar yang riang bermain perosotan, sambil sesekali bilang itu punya Ayi.

Kucoba membujuknya untuk bermain bersama, namun dia masih enggan awalnya. “main bareng-bareng sama mas nak, ayo ibu antar”. Lestari masih saja menempel pada mamaknya.

Kucoba lagi, “wih, asyik ya mas nya bisa naik tinggi, Lestari mau yuk sama ibu” ajakku. Akhirnya dia mau, dan aku juga menikmati perosotan untuk beberapa kali, bonus untuk mamaknya.

Setelah itu Lestari sangat asyik bermain dengan mereka. Sampai matahari mulai menyengat dan bocah kembar pulang. Lestari masih belum mau diajak pulang, dia masih asyik mencari bunga dan daun, beberapa kali kutawarkan untuk pulang karena mamaknya sudah sangat lelah.

Akhirnya kutanyakan padanya, “Lestari mau pulang kapan?” jam 8 jawabnya padahal itu sudah hampir jam 10.

“ini sudah mau jam 10 nak, 5 menit lagi kita pulang ya” ucapku dengan ramah.

“iya, aku sek cari bunga kug” jawabnya dengan mulut manyun-manyun. Beberapa menit kemudian aku mengingatkannya lagi, “2 menit lagi pulang ya” dia hanya mengangguk sambil mengengam beberapa daun dalam tangannya. Belum ada 2 menit dia mengajak pulang sembari bertanya “daune boleh ikut pulang?” boleh jawabku.

Siang itu matahari sangat menyengat, ditambah pantulan aspal membuat kulit kita terbakar. Lestari mulai mengeluh capek dan minta gendong hanya berjalan 100 meter. Mengendong Lestari tanpa bantuan gendongan dengan tas ransel kecil berisi bekal tersemat di pundak itu rasanya sesuatu. Ditambah sumringah dari matahari yang menemani membuat mamak tiba-tiba kurus dan eksotik hahaha.

Sesampainya di rumah kita istirahat sejenak tak lebih dari setengah jam Lestari mulai sibuk dan ingin bermain lagi. Kutawarkan bermain pasir di teras rumah, dia mau namun hanya beberapa saat saja. Setelah itu dia ingin naik sepeda roda 3 dengan keponakan sebelah rumah. Lagi-lagi mamal di ajak berolahraga mendorong sepeda dengan nikmat matahari yang sesekali tertutup pohon.

Alhamdulillah adzan dhuhur berkumandang, kita pulang. Setelah itu kutawarkan makan tapi belum mau, kutawarkan untuk dibacakan buku dia mau. Hampir habis 2 buku cerita, mamak sudah sangat lelah dan mengantuk. Kutawarkan untuk melihat tv, dengan madus mamak bisa merem sejenak. Namun dia tidak mau, dia masih ingin dibacakan buku. Setelah selesai buku yang ke 2, kunyalahkan tv, aku sangat capek dan butuh tidur sejenak. Tak lebih dari 10 menit Lestari membangunkanku minta untuk eek. Setelah itu dia makan, kemudian lanjut naik sepeda roda 3. Lestari hari itu main tak kenal lelah, dari beberapa anak yang main ke rumah utinya sudah terlelap di ruang tv, Lestari masih on fire untuk bermain dan itu terjadi sampai malam selepas isya’. Ada saja hal yang dimainkan, sampai menjelang tidur dia mulai mengambur-hamburkan batu warna warni dari bekas akuarium. Beberapa kali.kuperingatkan dengan lebut tak digubris. Kemelut dalam hati dan emosi mulai memanas, aku berusaha menahannya. Sampai batu 1 botol berserakan di ruang tamu. Namun Lestari nampak gembira melihatnya, matanya berbinar dan senyumnya sumringah puas. Melihat itu emosiku mulai padam, kudekati dia.

“loh loh loh batunya banyak ya, ini tadi siapa yang buat? Tanyaku dengan intonasi yang enak di dengar.

“Ayi” jawabnya dengan sumringah.

“ayo dimasukan dalam botol”pintaku

“emok” jawabnya sambil.meninggalkan batu-batu itu.

“Lestari tolong bantu ibu dong”sambil aku mulai memunguti batu warna warni. Namun dia tidak menggubris. Kucoba cari cara agar dia mau belajar bertanggung jawab.

“siapa ya yang bisa masukan kesini?” sambil ku tunjukkan tempat kaca mara renang milik sepupunya. Dengan semangat dia menghampiriku, langsung mulai memunguti batu yang berserakan. Malam kami berakhir tanpa kemelut dan berakhir dengan bahagia. Terkadang kelelahan fisik kerap kali membuat kemelut dalam hati, benar juga tentang vitamin yang bagikan dalam grup kelas bunsay pagi ini. Yang isinya seperti ini (hasil copy paste).

Ruyanti Somi Kedan:
BERTAHANLAH DI SATU TITIK

Masak sambil menggendong bayi, sambil menyusui, sambil update status.. bisaaa..

Telponan sambil menonton drama korea 🤭.. kecil..

Masak air buat mandi bayi, sambil nunggu air mendidih, membereskan tempat tidur yang habis di pakai perang-perangan bocils.. sanggup.. 🤪

Kadang fisik masih di depan kaca sambil menyisir rambut yang sudah 2 hari belum di sisir tetapi pikiran sudah berkelana jauh meninggalkan raga.

Habis ini masak nasi, nyuci popok mumpung bayi tidur, jangan lupa whatsapp tukang galon untuk anterin galon, menjemur dan lipat cucian, jemur kasur sisa kebanjiran lokal semalam... 😴😴😴😴
Tak ada habisnya ❗

Multitasking memang salah satu anugerah yang diberikan Allah untuk perempuan.
Meski begitu, multitasking yang berkepanjangan tanpa jeda rentan menghadirkan stress tingkat dewa. Nah loh..
Selain itu juga bisa menurunkan daya ingat. Oh my.. 😱

Kalau sudah begini, gimana nasib para Bunda ❓😫

Jadi teringat lagu "Meraih Bintang" yang spektakuler baru-baru ini.  🤪

"Terus fokus satu titik, hanya itu titik itu"
"Tetap fokus kita kejar dan raih bintang"

Yo.. yo.. ayo.. yo.. yo.. yo.. ayo..

Eits.. cukup nyanyi nya. 😆

Ternyata di banding Multitasking, fokus pada satu hal itu lebih penting.

Setiap hari kita begitu sibuk, begitu banyak list pekerjaan yang harus diselesaikan. Pekerjaan lama belum selesai, muncul lagi pekerjaan yang baru. Selalu sibuk. 😪 terlihat sibuk itu tidak membawa kita kemana-mana, hanya berputar-putar di sana atau seperti lari di tempat.

Tanpa kemampuan untuk fokus, pekerjaan mungkin tidak selesai, lama selesainya atau selesai tetapi dengan hasil yang tidak memuaskan.

Jadi, bagaimana caranya agar kita mampu bekerja secara fokus? 🤷🏻‍♀

Time Blocking
Luangkan 'waktu khusus' untuk bekerja tanpa ada gangguan.

Kita semua pasti kenalkan tokoh Bruce Lee? 😎
Bruce Lee menyebutnya dengan "Golden Hour"
Bruce Lee sangat konsisten menjaga waktu latihannya dari semua gangguan. Ia tidak mengizinkan siapapun menghubunginya saat latihan, termasuk istrinya. Waktu latihan adalah waktu paling efektif untuk mengerjakan hal penting bagi dirinya.

Fear Of Chaos
Setiap kita melakukan pilihan pasti ada konsekuensinya termasuk ketika kita memilih untuk fokus.
Ketika kita berjuang untuk sesuatu yang besar dan penting, hal tersebut pasti mengundang kekacauan (chaos). Semakin kita komitmen pada tujuan besar, maka semakin besar tekanan yang akan kita terima.
Maka, bersahabatlah dengan kekacauan dan kreatiflah menyelesaikan masalah. ✊

Belajar menerima sedikit kekacauan yang mungkin terjadi. Selama kita fokus pada tujuan besar, kita akan mendapatkan hasil yang lebih besar.

Jadi..
Ketika multitasking tidak membuat bunda bahagia.
Cukup bertahanlah di satu titik 😊  Kejar 🏃‍♀🏃‍♀ dan bahagia lah.. ❤💐

Referensi :
www.goodaidea.com
www.Id.techinasia.com
www.ayahbunda.co.id
www.fiqhmenjawab.net
Review buku The One Thing, Gary M Killer & Jay  Papasan, Edit By Ruyanti

#day12
#gamelevel1
#tantangan10hari
#kuliahbundasayang
#komunikasiproduktif
#institupibuprofesional

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.