Ads Top

Komunikasi Produktif #15

Dari kemarin Lestari agak susah untuk diajak mandi sore. Beberapa kali tawaranku ditolak dan kemarin dia sempat tantrum gegara aku memaksanya untuk mandi. Hari itu sudah petang, bajunya kotor mukanya tampak lelah dan lusuh, aroma tubuhnya begitu menyengat. Lestari sangat kotor sore itu, setelah seharian dia belajar banyak hal termasuk belajar bersepeda. Sore itu mendung menyelimuti jombang, angin seolah tertahan menunggu sang hujan turun. Lestari mulai tantrum ketika aku tak mengijinkannya ikut les sepupunya. Gimana mau kasih ijin lihat kumelnya Lestari dan tidak memungkinkan dia untuk ikut disana (baca alasan).
Saat itu aku membujuknya untuk mandi dan akan mengajaknya ke tempat les sepupunya. Namun Lestari terus saja menangis dan tak mau mendengar, hatinya seolah terluka, dia juga sangat mengantuk karena siang tak sempat tidur. Kuajak dia ke kamar mandi, mulai kubasuh mukanya agar dia sedikit segar, kemudian kutangalkan bajunya namun dia berontak dan bilang tak mau mandi. Hatiku mulai tak nyaman, antara memaksanya mandi dan mendengarkan pintanya. Akhirnya kuputuskan untuk menurutinya dan dia tak mandi sore.
Setelah dia selesai menangis dan meluapkan kekesalannya, dia mulai mengantuk dan akhirnya tertidur hingga pagi.
Sore ini dia juga sulit untuk diajak mandi, aku tak mau kejadian seperti kemarin terulang. Kumulai komunikasi produktif dengan Lestari dengan menstabilkan emosiku, menyiapkan hatiku. Ketika bangun tidur sore itu kusambut dia dengan sapaan lembut dan senyum termanis. Setelah beberapa saat kutawarkan untuk mandi namun tak mau. Kutawarkan untuk makan dia juga tak mau. Sore itu dia duduk di serambi rumah. Melihat lalu lalang orang melakukan aktivitas sore, ada yang hendak berbelanja, menjemput anaknya mengaji, menyapu dan banyak kegiatan lainnya. Hampir jam 5 sore semakin gencar aku mengajaknya mandi,
“Lestari ayo kita mandi dulu, baunya kecut lo” dia masih belum mau.
“Lestari tadi main sama siapa ya? Tanyaku untuk memancing semangatnya.
“mbak Vira”jawabnya
“main apa?”
“naik se’eda” jawabnya mulai bersemangat
“tadi lari-lari juga gak?” tanyaku dengan intonasi yang enak di dengar
“iya lari-lari” ucapnya.
“wah berarti ada keringat yang keluar, coba ambuen bajumu lak kecut” ucapku mengajaknya mengobservasi.
“ndak” jawabnya.
“Lestari mau mandi kapan? Tanyaku sedikit gemas.
“nanti jam 8” jawabnya seolah sudah paham perihal jam.
“wah, la sekarang jam berapa?tanyaku heran
“jam 2” jawabnya mantap.
“Lestari sekarang jam 5, 2 menit lagi kita mandi ya” ucapku dengan tegas.
“iya” jawabnya.
Setelah itu aku masuk ke kamar dan mulai menyiapkan perlengkapannya setelah mandi. Ketika aku hendak menyusul ke teras,dia sudah menghampiriku dan mengajak mandi. Sambil bilang “ini adek bayi bu, bukan kakak Ayi”. Ternyata si mamak lupa bahwa sedari pagi dia minta berperan menjadi adik bayi, minta dipanggil adik bayi dan beberapa perlakuan seperti adik bayi seperti minta gendong dengan selendang layaknya bayi. Menyenangkan sekali nak bermain dan belajar banyak hal dengan mu. Terimakasih adik bayiku.

#day15
#gamelevel1
#tantangan10hari
#kuliahbundasayang
#komunikasiproduktif
#institupibuprofesional






Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.