Ads Top

Komunikasi Produktif #18

Sore ini ketika panas Surabya masih menyengat, Lestari bermain di depan rumah bersama tetangga samping kiri dan kanan rumah kontrakan. Mereka asyik berlarian sambil memainkan bola berwarna oranye. Dari dalam rumah, aku sesekali memperhatian mereka sembari menata mainan Lestari yang berserakan dimana-mana. Mereka sangat bergembira terlihat dari tawa renyah yang kudengar dari dalam rumah. Setelah beberes ala sapu jagad (sekali sapu bersih sejagad) aku mulai memperhatikan mereka. Kulihat Lestrai mulai tak nyaman dengan cara bercanda dua orang teman yang usianya sekitar 5 tahun di atasnya. Aku juga mulai tak nyaman dengan tidakan mereka, menurutku tidak sopan dan menuju bulying secara fisik. Aku berusaha menahan diriku untuk hanya melihat respon dari Lestari ketika celananya beberapa kali mulai sedikit diturunkan oleh teman sepermainannya. Lestari berusaha untuk membenarkannya kembali celananya sembari berkata jangan. Namun mereka malah semakin girang melihat Lestari mulai risau dan terus menolak.
Hatiku semakin geregetan, namun aku harus bertahan untuk melihat respon Lestari sampai batas mana dia akan bertahan dan melakukan perlawan atas ketidak nyamanan yang mereka buat. Beberapa kali kulihat dia menolak, menyingkirkan tangan jail dua gadis kecil yang semakin girang. Sampai kulihat binar pada matanya meredup dan kemudian berteriak “ibu, ki loo”. Kemudian kuhampiri mereka, kubilang pada mereka denagn tegas dan sedikit penekanan suara bahwa itu tidak sopan dan tidak boleh dilakukan. Lalu kuusap pipi Lestari sembari berkata “lain kali kalau ada yang kayak gitu lagi langsung bilang JANGAN, GAK BOLEH, seng banter yo” . Dia megangukan kepala dan terlihat mulai tenang diwajahnya.
Aku tak tahu akan seperti apa kedepanya, tantangan atau lingkungan seperti apa yang akan dihadapi Lestari. Yang harus aku lakukan dengan penuh kesadaran adalah menyiapkan dirinya untuk bertahan pada syariat agama dan norma. Aku tak bisa selalu berada di dekatnya, menemaninya dan selalu melindunginya, tapi saat ini aku masih punya waktu bermain dan belajar bersamanya. Menciptakan kenangan dan berusaha bersama untuk menjadi pribadi lebih baik. Duduk sini nak, dipangkuan mamakmu. Kelak kita akan berbagi cerita bersama dan merindukan moment yang tak akan terulang kembali. Terimaksih atas usaha dan keberanian yang kau lakukan hari ini.

#day18
#gamelevel1
#kuliahbundasayang
#komunikasiproduktif
#institupibuprofesional

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.