Jelajah Pagi Lestari
Family
project kali ini kami memutuskan untuk melakukan jelajah pagi. Kegiatan ini murni
ide dari ku yang kemudian disetujui oleh mas Wahyu. Awalnya ada kebingungan
untuk menentukan kegiatan menyenangkan yang bisa meningkatkan kecerdasan
Lestari. Kecintaan kami (emak bapaknya) akan kegiatan outdoorlah yang
melatarbelakangi jelajah pagi untuk Lestari. Banyak hal yang kami dapatkan dari
kegiatan di alam bebas, banyak pembelajaran dari benturan-benturan yang kami
hadapi. Ada banyak cerita yang tertoreh
dalam tiap perjalanan yang kami lalui.
Kami
tak meninginkan Lestari untuk suka berjelajah di alam layaknya orang tuanya. Kami
hanya ingin mengenalkan banyak hal yang disediakan alam. Selain itu moment
kebersamaan antara kami bertiga adalah hal yang sangat berharga. Jelajah pagi
adalah ajang pembelajaran bagi kami bertiga untuk memposisikan diri kita pada
peran dan tangung jawab yang telah kita sepakati. Sebenarnya kamilah orang
tuanya yang belajar banyak, belajar menerima dan percaya akan keputusan Lestari
yang kerap kali membuat kami geregetan. Bisa dibayangkan pergulatan hati kami
sebagai orang dewasa yang harus menerima keputusan anak usia 2.8 tahun dalam
menentukan jalan dan tempat untuk berjelajah. Kerap kali Lestari memilih jalan
yang tak sesuai dan berakibat semakin jauhnya jarak tempuh kami, semakin
banyaknya tenaga yang akan kami habiskan dan kami harus menahan diri untuk
memberikannya raung untuk salah. Eh sebenarnya bukan salah, namun belajar atas
resiko yang didapatkan dari keputusan yang kurang tepat. Semua itu tidaklah
mudah butuh kerendahan hati untuk melakukannya dan menurunkan ego agar tetap
bahagia.
Ada
banyak hal yang kami dapatkan dari jelajah pagi Selain jalan pulang dan
berkenalan dengan orang baru, Lestari belajar banyak dari jelajah pagi. Dia semakin
peka akan hal-hal yang ada disekitarnya, dia semakin percaya diri, dia semakin
pintar dalam bernegosiasi (baca ngeyel) dan dia semakin kuat jalan kaki dalam
jarak yang lumayan untuk seumurannya. Kami orang tuanya semakin cerdas secara
emosi, tempaan medan dan situasi yang dihadirkan menuntut kami untuk tetap stay cool dan waras agar kami selalu
bergembira menikmatinya. Meskipun kerap kali rasa geregetan membuat kelabilan
emosi, sikap dan tutur kami. Dan satu lagi dari jelajah pagi adalah ajang untuk
meningkatkan kebugaran fisik mamaknya (itung-itung olahraga). Gimana mas Wahyu
aku sudah fisik setiap pagi mengintari komplek kadang juga sambil gendong
Lestari, kapan kita membeli mimpi-mimpi kita untuk berpetualang bersama (ehem
Raung)?
Tidak ada komentar: