Taman Nasional Baluran
![]() |
foto : Sofyanto Pandu Wijanarko |
Nama
dari Taman
Nasional ini diambil dari nama gunung yang
berada di daerah ini, yaitu gunung
Baluran. Banyak orang menyebut Taman
Nasional Baluran adalah miniatur hutan Indonesia karena hampir semua tipe hutan
terdapat di Taman Nasional Baluran. Mulai dari hutan hujan tropis pegunungan
sampai gugusan terumbu karang yang tersebar dari Pantai Bama di Timur wilayah
Baluran sampai pantai Bilik disebelah Utara wilayah Baluran. . Icon dari Taman
Nasional Baluran adalah Banteng. Dengan kondisi alam yang tersaji membuat
Baluran menjadi habitat yang tepat untuk Banteng.
Di
Baluran menyajikan pemandangan alam yang menakjubkan seperti ratusan rusa
berlarian menuju kubangan air, merak jantan melebarkan ekornya untuk menarik
perhatian sang betina, puluhan kerbau besar yang gagah, belasan elang mencari
makan, hingga lutung dan makaka yang bergelantungan. Belum lagi pepohonan khas
Baluran yang mirip pohon pinang dan berbuah sekali seumur hidup sebanyak 1 ton
untuk kemudian mati. Pohon pilang yang berbatang putih dan rimbun, bila Anda
mengamatinya secara seksama maka mirip pohon di film “Avatar” serta pohon bekol
yang rindang mirip beringin dengan nuansa magis.
Taman
Nasional Baluran memiliki beberapa obyek dan daya tarik wisata alam yang cukup
beragam, terdiri dari kombinasi berbagai bentang alam mulai dari ekosistem laut
hingga pegunungan, savana, dan keanekaragaman jenis satwa dan tumbuhan.
Beberapa daerah di Taman Nasional Baluran yang sering dikunjungi wisatawan
dan masyarakat untuk berbagai keperluan terutama yang dimanfaatkan sebagai
daerah tujuan wisata antaralain: Gua Jepang, Curah Tangis, Sumur Tua,
Evergreen Forest, Bekol, Bama, Manting, Dermaga, Kramat, Kajang, Balanan ,Lempuyang,
Talpat, Kacip, Bilik, Sejileh, Teluk Air Tawar, Batu Numpuk,Pandean, dan Candi
Bang.
Di
Taman Nasional Baluran ada sebanyak 444
jenis tumbuhan , diantaranya terdapat tumbuhan asli dan khas yaitu widoro bukol
(Ziziphus rotundifolia), mimba (Azadirachta indica), dan pilang (Acacia
leucophloea). Widoro bukol, mimba, dan pilang merupakan tumbuhan yang mampu
beradaptasi dalam kondisi sangat kering namun masih kelihatan hijau walaupun
tumbuhan lainnya sudah layu dan mengering. Tumbuhan yang lain juga ada seperti
kemiri (Aleurites moluccana), gebang (Corypha utan), api-api (Avicennia sp),
asam (Tamarindus indica), gadung (Dioscorea hispida), kendal (Cordia obliqua),
manting (Syzygium polyanthum), dan kepuh (Sterculia foetida).
Selain
itu terdapat 26 jenis mamalia di antaranya banteng (Bos javanicus javanicus),
kerbau liar (Bubalus bubalis), ajag (Cuon alpinus javanicus), kijang (Muntiacus
muntjak muntjak), rusa (Cervus timorensis rusa), macan tutul (Panthera pardus
melas), kancil (Tragulus javanicus pelandoc), dan kucing bakau (Prionailurus
viverrinus). Satwa banteng merupakan maskot khas dari Taman Nasional Baluran.
Terdapat juga sekitar 155 jenis burung di antaranya termasuk yang langka
seperti layang-layang api (Hirundo rustica), ayam hutan merah (Gallus gallus),
kangkareng (Anthracoceros convecus), rangkong (Buceros rhinoceros), tuwuk atau
tuwur asia (Eudynamys scolopacea), burung merak (Pavo muticus), dan bangau
tong-tong (Leptoptilos javanicus), Walet ekor jarum (Hirundapus caudutus),
Banteng (Bos javanicus), Ajag (Cuon alpinus), Kijang (Muntiacus muntjak),
Burung merak (Pavo muticus), Ayam hutan (Gallus sp.), Macan tutul (Felis
pardus), Kucing bakau (Felis viverrina) dan lain-lain.
Yang
perlu anda ingat, Baluran merupakan taman nasional dimana taman nasional
merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola
dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
Sistemzonasi yang dimaksud diatas bahwa taman nasional baluran
dipergunakanuntuk memberi batas dalam pengelolaan sebagai taman nasional. Untuk
itusebuah kawasan taman nasional baluran terdiri dari empat zona. Zona
inti(satuary zone) adalah wilayah mutlak yang harus dilindungiagar tidak
terjadi sesuatu perubahan yang disebabkan oleh
aktifitasmanusia.Zona Rimba (wildmens Zone) adalah wilayah yang
melindungi zona intikarena dalam zona inti tidak diperbolehkan mendirikan
bangunan fisik yang bentuknya permanen. Zona Pemanfaatan (Intensive Zone)
adalah wilayah yang khusus bagi pengembangan obyek wisata alam, sebagai sarana dan prasarana
dibolehkan unntuk zona ini, namun dengan peraturan-peratutran yang telah diterapkan,
supaya keutuhan dan keaslian tetap terjaga sebagai taman nasional. Zona
Penyangga(Buffer Zone) adalah suatu wilayah yang dijadikan sebagai benteng
untuk melindungi kawasan taman nasional secara keseluruhan..
Ada
banyak aktifitas yang dapat anda lakukan ketika berkunjung di Baluran dengan
mengunjunggi objek wisata di dalamnya. Seperti pengamatan flora dan fauna,
disini anda dapat melihat segerombolan Banteng gagah endemik Baluran yang
mempunyai ciri khas warna putih pada bokong dan keempat kakinya seperti
mengenakan kaos kaki, berbadan tegap dan tanduk langsing yang mengarah ke atas
seolah akan bertemu tanduk kiri dan kanannya. Selain itu melihat elang buteo
dan elang ular terbang melayang mencari makan ataupun yang bertengger di atas
pohon Pilang, pohon yang mirip sekali seperti pohon dalam film “Avatar”. Merak
jantan yang berekor indah akan terlihat mencari makan, serta lutung yang
berpindah dari satu dahan pohon ke pohon lain, serta tak terhitung ratusan
jenis burung kecil. Belasan ajag, sejenis serigala hutan dengan buntut surai
berwarna hitam, badan berwarna coklat. Bila Anda beruntung maka akan terlihat
menarik rusa yang sudah terkulai tak berdaya. Rusa betina tersebut biasanya
digigit persis di nadi leher dan bagian bokong. Ajag akan menyeretnya, mencabik
dan memakan isi perut rusa ini. Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir sebab
ajag takut kepada manusia, belum pernah ada catatan mereka menyerang pengunjung
maupun petugas Taman Nasional.
Selain
itu, anda juga dapat melakukan pengamatan dan melihat pemandangan di Baluran
secara keseluruhan lewat menara pandang. Di Bekol terdapat menara pandang
di puncak bukit Bekol yang berketinggian 64 m dari permukaan laut, dari menara
ini dapat dilihat berbagai jenis satwa seperti merak, ayam hutan, banteng,
kerbau liar, rusa, kijang, babi hutan dan lain-lain pada waktu pagi dan sore
hari serta pemandangan yang indah di sekitar kawasan Baluran. Fasilitas lain
yang terdapat di Bekol adalah 3 buah Pesanggrahan dengan kapasitas 28 orang,
shelter, musola, barak jagawana, pos jaga, kantin dan tempat parkir.
Ada
lagi yang menarik di Baluran yaitu Bama. Bama merupakan pantai yang landai dan
berpasir putih, memiliki formasi terumbu karang dan ikan hias yang indah.
Pantai Bama diapit bakau dan dipenuhi akasia sejauh 3 km. Pantai ini kecil
namun terlihat sangat alami. Di sini Anda dapat melakukan kegiatan wisata
bahari seperti snorkling, berperahu menyusuri pantai, berkano atau bersampan,
berenang, serta diving. Di Bama, Balanan, dan Bilik, selain wisata bahari,
memancing, dan menyelam, maka Anda dapat melihat atraksi satwa seperti kerbau
liar yang sedang minum, kijang dan rusa, babi hutan, biawak, perkelahian antara
rusa jantan pada bulan Juli hingga Agustus. Ada juga sekawanan kera abu-abu
yang memancing kepiting dengan ekornya pada saat air laut surut. Jenis-jenis
flora yang ada di sekitarnya adalah formasi hutan mangrove yang masih
utuh, pohon soneratia (Bakau) yang merupakan terbesar di dunia dengan
keliling 450 cm. Di Pantai Bama ini ada juga pohon bidada terbesar di Asia
seukuran pelukan 6 orang dewasa.
Pemandangan
di Bama begitu indah pada pagi hari. Babi hutan sering datang di pagi hari saat
Anda sedang makan, juga di waktu siang dan sore hari. Di pagi hari, biawak juga
muncul untuk berjemur di panas matahari. Jangan pula terkejut jika di siang
atau sore hari biawak-biawak itu kembali untuk mencari makanan di belakang
dapur. Babi hutan dan monyet, jika tak diberi makan, juga akan mengais tempat
sampah yang ada di sekitar pesanggrahan. Ayam hutan juga akan beraksi. Kadang
kala, ayam hutan ini memperlihatkan dirinya di sekitar pesanggrahan mencari
makan. Sore hari ketika air laut surut, tampak bangau tong-tong atau kuntul
karang (Egretta sacra) serta beberapa ekor burung dara laut mencari makan di
pantai. Sementara kicauan khas raja udang (Halcyon chloris) serasa tak pernah
berhenti.
Di
Popongan, Sejile, Sirontoh, dan Kalitopo, Anda dapat bersampan di laut yang
tenang, melihat berbagai jenis ikan hias, dan melakukan pengamatan burung yang
sedang migrasi. Di Curah Tangis ada kegiatan panjat tebing setinggi 10-30 meter
dengan kemiringan mencapai 85%. Di Batangan Anda dapat melihat peninggalan
situs berupa goa Jepang, makam putra Maulana Malik Ibrahim. Di Manting dan Air
Kacip terdapat sumber air yang tidak pernah kering sepanjang tahun. Di sini
juga merupakan habitat bagi macan tutul. Jangan lewatkan juga untuk berwisata
budaya di Candi Bang, Labuan Merak, dan Kramat.
Memang
Baluran menyajikan semuanya secara lengkap dari flora, fauna, kemegahan
savanna, keeksotikan pemandangannya, pantai berpasir putih dengan terumbu
karang yang elok dan sudah sewajarkan kita menjaga itu semua untuk kesimbangan
hidup di muka bumi ini. Karena mereka juga bagian dari ekosistem hidup kita.
Maka ketika ada bagian yang hilang atau rusak akan menganggu keseimbangan yang
lain. Tugas pengunjung adalah menjadi pengunjung yang bijak tanpa merusak,
mengotori, mengambil sesuatu kecuali foto, membunuh sesuatu kecuali waktu, dan jangan
meninggalkan sesuatu kecuali jejak.
Lokasi
Taman
Nasional Baluran terletak di ujung timur pulau jawa sebelah utara
di batasi oleh Selat Madura, sebelah timur oleh Selat Bali dan bagian
selatan
sampai barat berturut-turut di batasi oleh Dusun Pandean, Desa Wonorejo, SungaiBajulmati,
Sungai Klokeren , Sungai Karangtekok dan Desa Sumberwaru. Secarageografis taman
nasional baluran ini terletak antara 7 29’10” sampai 7 55’55’ LSdan 114 29’20”
sampai 114 39’10”BT.
Akses
Terletak di Kabupaten Situbondo dan sebagian Banyuwangi,
perjalanan menuju Taman Nasional Baluran memakan waktu kurang lebih 6 jam dari
Surabaya. Taman Nasional Baluran dapat dicapai dari Surabaya dengan menyusuri
pantai utara Jawa Timur ke arah timur, meliwati kota Pasuruan, Probolinggo,
Situbondo dan setelah Banyuputih, menuju ke selatan dan jangan terus ke timur
ke desa Bilik. Sebelum Desa Wongsorejo belok kekiri menuju Visitor Center.
Akses ke dan dari Taman Nasional Baluran sangat lancar dengan adanya jalan raya
lintas propinsi yang menghubungkan Pulau Bali dan Banyuwangi dengan Surabaya
yang melintasi kawasan Taman Nasional Baluran. Dengan demikian Taman Nasional
Baluran dapat dijangkau dengan kendaraan darat dari berbagai kota-kota penting
disekitarnya.
Jalur utama terdekat yang dapat Anda gunakan adalah
Banyuwangi-Batangan dengan jarak 35 km yang dilanjutkan ke Bekol dengan waktu
45 menit atau sekitar 12 km. Dapat juga dari Situbondo-Batangandengan jarak 60
km menggunakan mobil. Di Taman Nasional Baluran apabila Anda menggunakan
kendaraan pribadi atau sewaan menuju Bekol dengan jalan yang dapat dilewati
untuk 2 mobil. Jalannya beraspal tipis tetapi layak untuk mobil sedan, dan
sangat dianjurkan sebaiknya sejenis SUV. Jalan aspal yang telah ada merupakan
jalan kelas 3 yang menghubungkan pintu masuk ke savana Bekol-Bama sepanjang ±15
km. Selain jalan aspal di sekitar Bekol dan Bama tersedia jalur interpretasi
baik untuk wisata biasa maupun wisata pendidikan.
Fasilitas
Di Taman
Nasional Baluran tersedia penginapan yang jumlahnya terbatas. Fasilitas
penginapan di Taman Nasional Baluran dapat ditemukan di Bekol dan pantai Bama,
sangat disarankan agar Anda konfirmasi dengan petugas Taman Nasional apabila
berencana bermalam di sini, sehingga dapat dipersiapkan logistik selama waktu
bermalam.
Referensi
Tidak ada komentar: