Ads Top

Taman Nasional Baluran




foto : Sofyanto Pandu Wijanarko
Africa of Java, julukan yang sudah popular untuk Taman Nasional Baluran. Taman Nasional Baluran adalah salah satu Taman Nasional di Indonesia yang terletak di wilayah Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, Indonesia (sebelah utara Banyuwangi) sebelah timur laut Pulau Jawa. Sebelah utara berbatasan dengan Selat Madura, sebelah barat berbatasan dengan Sungai Bajulmati, sebelah timur berbatasan dengan Selat Bali dan sebelah barat laut berbatasan dengan Sungai Klokoran. Keadaan iklim dan geografi Taman Nasional Baluran mendukung terbentuknya savanna. Savana merupakan padang rumput dan semak yang terpencar di antara rerumputan, serta merupakan daerah peralihan antara hutan dan padang rumput. Di beberapa daerah yang tidak begitu kering, savanna mungkin terjadi karena keadaan tanah dan atau kebakaran yang berulang. Hampir 40% wilayah Taman Nasional Baluran diisi oleh padang savana luas, dengan jenis tanah aluvial dan vilkanik.  Savana Baluran, sama tipenya dengan savana di Afrika, yaitu tipe savana tropika yang produksi hijauannya melimpah di musim penghujan dan berkurang pada musim kemarau. Fenoma inilah yang mengakibatkan Baluran disebut sebagai Afrika of Java. Savana kering yang luas dengan satwa-satwa liar yang masih berkeliaran bebas menjadikan pemandangan seolah kita sedang berada di Afrika.
Nama dari Taman Nasional ini diambil dari nama gunung yang berada di daerah ini, yaitu gunung Baluran. Banyak orang menyebut Taman Nasional Baluran adalah miniatur hutan Indonesia karena hampir semua tipe hutan terdapat di Taman Nasional Baluran. Mulai dari hutan hujan tropis pegunungan sampai gugusan terumbu karang yang tersebar dari Pantai Bama di Timur wilayah Baluran sampai pantai Bilik disebelah Utara wilayah Baluran. . Icon dari Taman Nasional Baluran adalah Banteng. Dengan kondisi alam yang tersaji membuat Baluran menjadi habitat yang tepat untuk Banteng.
 Di Baluran menyajikan pemandangan alam yang menakjubkan seperti ratusan rusa berlarian menuju kubangan air, merak jantan melebarkan ekornya untuk menarik perhatian sang betina, puluhan kerbau besar yang gagah, belasan elang mencari makan, hingga lutung dan makaka yang bergelantungan. Belum lagi pepohonan khas Baluran yang mirip pohon pinang dan berbuah sekali seumur hidup sebanyak 1 ton untuk kemudian mati. Pohon pilang yang berbatang putih dan rimbun, bila Anda mengamatinya secara seksama maka mirip pohon di film “Avatar” serta pohon bekol yang rindang mirip beringin dengan nuansa magis.
 Taman Nasional Baluran memiliki beberapa obyek dan daya tarik wisata alam yang cukup beragam, terdiri dari kombinasi berbagai bentang alam mulai dari ekosistem laut hingga pegunungan, savana, dan keanekaragaman jenis satwa dan tumbuhan. Beberapa daerah di Taman Nasional Baluran yang sering dikunjungi wisatawan dan masyarakat untuk berbagai keperluan terutama yang dimanfaatkan sebagai daerah tujuan wisata antaralain: Gua Jepang, Curah Tangis, Sumur Tua, Evergreen Forest, Bekol, Bama, Manting, Dermaga, Kramat, Kajang, Balanan ,Lempuyang, Talpat, Kacip, Bilik, Sejileh, Teluk Air Tawar, Batu Numpuk,Pandean, dan Candi Bang.
Di Taman Nasional Baluran  ada sebanyak 444 jenis tumbuhan , diantaranya terdapat tumbuhan asli dan khas yaitu widoro bukol (Ziziphus rotundifolia), mimba (Azadirachta indica), dan pilang (Acacia leucophloea). Widoro bukol, mimba, dan pilang merupakan tumbuhan yang mampu beradaptasi dalam kondisi sangat kering namun masih kelihatan hijau walaupun tumbuhan lainnya sudah layu dan mengering. Tumbuhan yang lain juga ada seperti kemiri (Aleurites moluccana), gebang (Corypha utan), api-api (Avicennia sp), asam (Tamarindus indica), gadung (Dioscorea hispida), kendal (Cordia obliqua), manting (Syzygium polyanthum), dan kepuh (Sterculia foetida).
Selain itu terdapat 26 jenis mamalia di antaranya banteng (Bos javanicus javanicus), kerbau liar (Bubalus bubalis), ajag (Cuon alpinus javanicus), kijang (Muntiacus muntjak muntjak), rusa (Cervus timorensis rusa), macan tutul (Panthera pardus melas), kancil (Tragulus javanicus pelandoc), dan kucing bakau (Prionailurus viverrinus). Satwa banteng merupakan maskot khas dari Taman Nasional Baluran. Terdapat juga sekitar 155 jenis burung di antaranya termasuk yang langka seperti layang-layang api (Hirundo rustica), ayam hutan merah (Gallus gallus), kangkareng (Anthracoceros convecus), rangkong (Buceros rhinoceros), tuwuk atau tuwur asia (Eudynamys scolopacea), burung merak (Pavo muticus), dan bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), Walet ekor jarum (Hirundapus caudutus), Banteng (Bos javanicus), Ajag (Cuon alpinus), Kijang (Muntiacus muntjak), Burung merak (Pavo muticus), Ayam hutan (Gallus sp.), Macan tutul (Felis pardus), Kucing bakau (Felis viverrina) dan lain-lain.
Yang perlu anda ingat, Baluran merupakan taman nasional dimana taman nasional merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Sistemzonasi yang dimaksud diatas bahwa taman nasional baluran dipergunakanuntuk memberi batas dalam pengelolaan sebagai taman nasional. Untuk itusebuah kawasan taman nasional baluran terdiri dari empat zona. Zona inti(satuary zone) adalah wilayah mutlak yang harus dilindungiagar tidak terjadi sesuatu perubahan yang disebabkan oleh aktifitasmanusia.Zona Rimba (wildmens Zone) adalah wilayah yang melindungi zona intikarena dalam zona inti tidak diperbolehkan mendirikan bangunan fisik yang bentuknya permanen. Zona Pemanfaatan (Intensive Zone) adalah wilayah yang khusus bagi pengembangan obyek wisata alam, sebagai sarana dan prasarana dibolehkan unntuk zona ini, namun dengan peraturan-peratutran yang telah diterapkan, supaya keutuhan dan keaslian tetap terjaga sebagai taman nasional. Zona Penyangga(Buffer Zone) adalah suatu wilayah yang dijadikan sebagai benteng untuk melindungi kawasan taman nasional secara keseluruhan..
Ada banyak aktifitas yang dapat anda lakukan ketika berkunjung di Baluran dengan mengunjunggi objek wisata di dalamnya. Seperti pengamatan flora dan fauna, disini anda dapat melihat segerombolan Banteng gagah endemik Baluran yang mempunyai ciri khas warna putih pada bokong dan keempat kakinya seperti mengenakan kaos kaki, berbadan tegap dan tanduk langsing yang mengarah ke atas seolah akan bertemu tanduk kiri dan kanannya. Selain itu melihat elang buteo dan elang ular terbang melayang mencari makan ataupun yang bertengger di atas pohon Pilang, pohon yang mirip sekali seperti pohon dalam film “Avatar”. Merak jantan yang berekor indah akan terlihat mencari makan, serta lutung yang berpindah dari satu dahan pohon ke pohon lain, serta tak terhitung ratusan jenis burung kecil. Belasan ajag, sejenis serigala hutan dengan buntut surai berwarna hitam, badan berwarna coklat. Bila Anda beruntung maka akan terlihat menarik rusa yang sudah terkulai tak berdaya. Rusa betina tersebut biasanya digigit persis di nadi leher dan bagian bokong. Ajag akan menyeretnya, mencabik dan memakan isi perut rusa ini. Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir sebab ajag takut kepada manusia, belum pernah ada catatan mereka menyerang pengunjung maupun petugas Taman Nasional.
Selain itu, anda juga dapat melakukan pengamatan dan melihat pemandangan di Baluran secara keseluruhan lewat menara pandang. Di Bekol terdapat menara pandang di puncak bukit Bekol yang berketinggian 64 m dari permukaan laut, dari menara ini dapat dilihat berbagai jenis satwa seperti merak, ayam hutan, banteng, kerbau liar, rusa, kijang, babi hutan dan lain-lain pada waktu pagi dan sore hari serta pemandangan yang indah di sekitar kawasan Baluran. Fasilitas lain yang terdapat di Bekol adalah 3 buah Pesanggrahan dengan kapasitas 28 orang, shelter, musola, barak jagawana, pos jaga, kantin dan tempat parkir.
Ada lagi yang menarik di Baluran yaitu Bama. Bama merupakan pantai yang landai dan berpasir putih, memiliki formasi terumbu karang dan ikan hias yang indah. Pantai Bama diapit bakau dan dipenuhi akasia sejauh 3 km. Pantai ini kecil namun terlihat sangat alami. Di sini Anda dapat melakukan kegiatan wisata bahari seperti snorkling, berperahu menyusuri pantai, berkano atau bersampan, berenang, serta diving. Di Bama, Balanan, dan Bilik, selain wisata bahari, memancing, dan menyelam, maka Anda dapat melihat atraksi satwa seperti kerbau liar yang sedang minum, kijang dan rusa, babi hutan, biawak, perkelahian antara rusa jantan pada bulan Juli hingga Agustus. Ada juga sekawanan kera abu-abu yang memancing kepiting dengan ekornya pada saat air laut surut. Jenis-jenis flora yang ada di sekitarnya adalah  formasi hutan mangrove yang masih utuh, pohon soneratia (Bakau) yang merupakan terbesar di dunia dengan keliling 450 cm. Di Pantai Bama ini ada juga pohon bidada terbesar di Asia seukuran pelukan 6 orang dewasa.
Pemandangan di Bama begitu indah pada pagi hari. Babi hutan sering datang di pagi hari saat Anda sedang makan, juga di waktu siang dan sore hari. Di pagi hari, biawak juga muncul untuk berjemur di panas matahari. Jangan pula terkejut jika di siang atau sore hari biawak-biawak itu kembali untuk mencari makanan di belakang dapur. Babi hutan dan monyet, jika tak diberi makan, juga akan mengais tempat sampah yang ada di sekitar pesanggrahan. Ayam hutan juga akan beraksi. Kadang kala, ayam hutan ini memperlihatkan dirinya di sekitar pesanggrahan mencari makan. Sore hari ketika air laut surut, tampak bangau tong-tong atau kuntul karang (Egretta sacra) serta beberapa ekor burung dara laut mencari makan di pantai. Sementara kicauan khas raja udang (Halcyon chloris) serasa tak pernah berhenti.
Di Popongan, Sejile, Sirontoh, dan Kalitopo, Anda dapat bersampan di laut yang tenang, melihat berbagai jenis ikan hias, dan melakukan pengamatan burung yang sedang migrasi. Di Curah Tangis ada kegiatan panjat tebing setinggi 10-30 meter dengan kemiringan mencapai 85%. Di Batangan Anda dapat melihat peninggalan situs berupa goa Jepang, makam putra Maulana Malik Ibrahim. Di Manting dan Air Kacip terdapat sumber air yang tidak pernah kering sepanjang tahun. Di sini juga merupakan habitat bagi macan tutul. Jangan lewatkan juga untuk berwisata budaya di Candi Bang, Labuan Merak, dan Kramat. 
Memang Baluran menyajikan semuanya secara lengkap dari flora, fauna, kemegahan savanna, keeksotikan pemandangannya, pantai berpasir putih dengan terumbu karang yang elok dan sudah sewajarkan kita menjaga itu semua untuk kesimbangan hidup di muka bumi ini. Karena mereka juga bagian dari ekosistem hidup kita. Maka ketika ada bagian yang hilang atau rusak akan menganggu keseimbangan yang lain. Tugas pengunjung adalah menjadi pengunjung yang bijak tanpa merusak, mengotori, mengambil sesuatu kecuali foto, membunuh sesuatu kecuali waktu, dan jangan meninggalkan sesuatu kecuali jejak.
Lokasi
Taman Nasional Baluran terletak di ujung timur pulau jawa sebelah utara di batasi oleh Selat Madura, sebelah timur oleh Selat Bali dan bagian selatan sampai barat berturut-turut di batasi oleh Dusun Pandean, Desa Wonorejo, SungaiBajulmati, Sungai Klokeren , Sungai Karangtekok dan Desa Sumberwaru. Secarageografis taman nasional baluran ini terletak antara 7 29’10” sampai 7 55’55’ LSdan 114 29’20” sampai 114 39’10”BT.
Akses
Terletak di Kabupaten Situbondo dan sebagian Banyuwangi, perjalanan menuju Taman Nasional Baluran memakan waktu kurang lebih 6 jam dari Surabaya. Taman Nasional Baluran dapat dicapai dari Surabaya dengan menyusuri pantai utara Jawa Timur ke arah timur, meliwati kota Pasuruan, Probolinggo, Situbondo dan setelah Banyuputih, menuju ke selatan dan jangan terus ke timur ke desa Bilik. Sebelum Desa Wongsorejo belok kekiri menuju Visitor Center. Akses ke dan dari Taman Nasional Baluran sangat lancar dengan adanya jalan raya lintas propinsi yang menghubungkan Pulau Bali dan Banyuwangi dengan Surabaya yang melintasi kawasan Taman Nasional Baluran. Dengan demikian Taman Nasional Baluran dapat dijangkau dengan kendaraan darat dari berbagai kota-kota penting disekitarnya.
Jalur utama terdekat yang dapat Anda gunakan adalah Banyuwangi-Batangan dengan jarak 35 km yang dilanjutkan ke Bekol dengan waktu 45 menit atau sekitar 12 km. Dapat juga dari Situbondo-Batangandengan jarak 60 km menggunakan mobil. Di Taman Nasional Baluran apabila Anda menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan menuju Bekol dengan jalan yang dapat dilewati untuk 2 mobil. Jalannya beraspal tipis tetapi layak untuk mobil sedan, dan sangat dianjurkan sebaiknya sejenis SUV. Jalan aspal yang telah ada merupakan jalan kelas 3 yang menghubungkan pintu masuk ke savana Bekol-Bama sepanjang ±15 km. Selain jalan aspal di sekitar Bekol dan Bama tersedia jalur interpretasi baik untuk wisata biasa maupun wisata pendidikan.

Fasilitas
Di Taman Nasional Baluran tersedia penginapan yang jumlahnya terbatas. Fasilitas penginapan di Taman Nasional Baluran dapat ditemukan di Bekol dan pantai Bama, sangat disarankan agar Anda konfirmasi dengan petugas Taman Nasional apabila berencana bermalam di sini, sehingga dapat dipersiapkan logistik selama waktu bermalam.
Referensi





Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.