Ads Top

Di bawah pohon jambu

Sumber Gambar : http://ceritadejavu.blogspot.co.id
Hari ini aku diajarkan soal tangung jawab oleh 2 orang anak kecil, ya anak kecil. Melalui kejadian yang lumayan membuatku merinding. Entah seperti apa kronologis kejadiannya, yang jelas seketika aku mendengar teriakan seorang anak lelaki usia sekitar 7 tahun. "Ma bocor bocor sakit ma",sambil berteriak kencang. Kulihat tangannya memegang kepalanya, dengan sekuat tenaga dia menangis untuk mengungkapkan kesakitannya. Darahnya mengalir dari kepala menuju ke leher. Ngeri lah buat aku kalo lihat darah.
Di tempat kejadian, kulihat anak perempuan yang turun dari pohon jambu. Sebelumnya kulihat mereka maen bersama, sedang ngerok pohon jambu untuk dijadikan bahan untuk diulek. (Wadah, kacau ya bahasanya). Sebelumnya gadis kecil itu berada di atas pohon sambil membawa pecahan tehel. Dari kejadian tadi tak ada yang bisa disalahkan, toh memang murni kecelakan. Tapi yang aku sesalkan ketika ada anak yang tak peduli dengan teman yang sedang kesakitan dan seolah menyalahkannya. Mungkin itu untuk menutupi rasa takutnya, sehingga bersikap seperti itu. Bisa jadi sih.
Sebenarnya ini tulisan tak penting, tapi kejadian tadi pagi masih tergiang sampai aku menjelang tidur. Aku seperti tertampar oleh tangung jawab. Ya tangung jawab. Kejadian tadi seolah menunjukkanku akan kelainan yang akan berakibat fatal terutama perihal pengasuhan Lestari. Pertama fatal perihal fisik, ya sih memang kecelakaan tak dapat diduga, aku sih yakin tidak ada unsur kesengajaan. Namun ada yang lebih fatal dari cedera fisik dari kejadian tadi pagi yaitu pengajaran tentang rasa empati dan bentuk tanggung jawab.
Duh, ini benar-benar menggangguku. Seolah kejadian tadi menjadi gambaran gamblang untukku, bahwa sifatku seperti itu. Banyak hal banyak moment yang aku lakukan yang mencerminkan semacam itu. Ketika ibunya seperti itu, pasti kemungkinan besar anaknya juga akan seperti itu. Apalagi ini fase dia menduplikat apa saja. Duh Lestari, terkadang cintaku buta kepadamu. Sehingga menutup nuraniku untuk berempati ke yang lain karena hanya memikirkan kamu. Yuk nak belajar bareng untuk berempati dan bertanggung jawab (ngomong sambil ngaca).
Terimakasih mas mbak, semoga kejadian tadi bisa buat kita belajar bersama. Semoga lekas sembuh mas, biar bisa maen lagi sama Lestari.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.