Argopuro #7
Sudah sehari semalam aku tak sadarkan diri. Aku terperosok dalam jurang sedalam tujuh meter. Aku terbangun dari mimpi dan alam bawah sadarku. Seakan kejadian kemarin hanyalah mimpi. Rasa dingin dan rasa nyeri yang teramat yang membuyarkanku dari mimpi panjang. Mimpi belaian lembut ibuku, yang entah kapan terakhir kalinya itu terjadi. Mimpi akan kasih sayang seorang bapak yang tak pernah kudapat semenjak pulupan tahun silam.
Aku rindu akan kehangatan keluarga seutuhnya. Aku rindu berbagi makanan dengan teman-teman sepermainanku. Aku rindu pertengkaran dengan teman-teman yang semisi denganku. Aku rindu omelan dari kekasihku yang teramat bising. Aku rindu kemacetan Surabaya yang terkadang membuatku belajar banyak hal. Belajar memaknai hidup yang tiap orang berbeda. Aku rindu kamar kecil berukuran 2x3 meter dengan berserakan baju. Aku sangat merindukan ibuku yang berwatak keras, namun hatinya begitu lembut yang terpancar dari matanya yang selalu berbinar ketika melihatku.
Aku menangis sejadi-jadinya, rasa rindu, lelah, sakit seolah memaksaku untuk menyerah dan ingin berpulang. Aku dalam keputus asaan. Aku tak kuasa untuk bangun dari rasa yang kurasakan. Hatiku belum bisa beranjak dari hal yang paling kutakuti, yaitu penyesalan. Aku takut menyesal, ketika menyesal seolah hati dan energiku terkuras untuk meratapi rasa itu yang sebenarnya kubuat sendiri. Aku selalu berusaha untuk tidak menyesal, bagiku semua yang terjadi pasti ada hikmah dan pembelelajaran disana.
Namun kali ini sangat berbeda, penyesalan menyelimuti hatiku. Dengan sisa tenangaku aku mengutuk diriku sendiri. Dan berkhayal seandainya aku mendengarkan ucapan kekasihku, seadainya aku tidak sombong dengan melakukan pendakian seorang diri. Pasti hari ini aku akan tidur dengan nyenyak di kamar kos-kosan atau di rumah. Menikmati buka puasa dengan hidangan khas bulan ramadhan. Tak ada rasa sakit dan rasa lelah yang kurasakan. Aku bisa melihat dengan puas anime Naruto yang sangat kugandrungi. Sambil sesekali mengerjakan revisi skripsi yang menurutku tak ada cacatnya. Aku bisa menikmati zona nyamanku. Zona yang selalu ingin aku lindungi dan membuatku engan untuk beranjak.
#30DWC
#30DWCJILID11
#Squad5
#Day22
#30DWCJILID11
#Squad5
#Day22
Tidak ada komentar: