Argopuro #9
Ini hari ketiga aku jatuh dari jurang. Aku sudah mulai
menemukan titik terang akan jalur yang harus aku lewati. Rencananya aku akan
melanjutkan perjalanan sembari menahan rasa nyeri. Namun hari ini semesta tak
berpihak padaku. Hujan menyambutku di pagi yang sudah terlampau dingin untukku.
Ada keraguan untuk melanjutkan perjalanan. Namun keinginan untuk pulang terus
menghantuiku. “aku ingin pulang Tuhan, kenapa Kau tak berpihak padaku dengan
menurunkan hujan di saat yang tak tepat” rintihku seorang diri.
Hujan tak kunjung berkurang intensitasnya, hanya
menunggu dengan pasrah yang bisa aku lakukan. Dalam penantian akan kapan
berhentinya hujan, aku mulai resah. Kebosanan menyelimutiku dalam dinginnya
yang menusuk tulang. Kau bisa bayangkan betapa frustasinya aku berada di tengah
hutan dalam hujan dan tak tahu arah untuk pulang. Sumpah serapah untuk mengutuk
kebodohanku mendaki seorang diri telah lelah aku ucapkan. Hatiku memohon dengan
sangat kepada Sang Pemilik Semesta untuk membantuku, namun doaku masih dalam daftar
tunggu untuk dikabulkan.
Tiga jam berlalu hujan tak kunjung reda. Aku hanya
bisa menunggu dalam bosan. Tak ada pilihan lain selain menunggu dengan kondisi
fisikku yang tak memungkinkan untuk menerjang hujan. Sembari menikmati dingin
yang mencengkram, aku mulai berkhayal akan banyak hal. Tentang kesempatan hidup
setelah ini. Apakah ada yang sedang resah menungguku untuk pulang dan menyambut
hangat perasaan takut dan cemasku. Adakah kesempatan untukku menjadi hamba yang
seutuhnya. Benar-benar sadar akan kuasa Sang Pencipta.
Hujan kali ini seolah ingin menemani kesendirianku. Langit
sudah berubah menjadi gelap, dan rasa muakku akan hujan sudah memunjak. Sekali
lagi aku tak bisa berbuat sesuatu kecuali menunggu dalam dinginnya Argopuro. “oke
hari ini kau ingin bersamaku ya dewi Renganis. Kau sedang membuat konspirasi
dengan Sang Pencipta hujan”. Ucapku sedikit frustasi.
Ada rasa dongkol dalam
hatiku. Seolah hidupku sedang dipermainkan oleh nasib. Kegemaranku akan hujan
kini berganti dengan rasa muak yang berlebihan. Aku seorang diri dalm rimbunnya
hutan hujan tropis, ditengah hujan dan tersungkur kesakitan seorang diri. Hariku
terasa tak berguna, aku larut dalam kebosananan dan terpuruk dalam rasa
frustasi dan hujanpun tak kunjung reda
#30DWC
#30DWCJILID11
#Squad5
#Day27
#30DWCJILID11
#Squad5
#Day27
#Menunggu
Tidak ada komentar: