Ads Top

Guru Kehidupan



Pernahkah kau merasakan, ketika melihat seseorang yang bahkan kau belum mengenalnya namun ada perasaan adem dalam hati. Aku pernah, aku menyebut mereka orang-orang dengan aroma surga. Ada kekuatan positif yang terpancar dalam dirinya. Binar matanya mengambarkan sebuah keikhlasan. Langkahnya pasti seolah sedang berjalan di jalan TuhanNya. Aku beberapa kali menemukan mereka pada sebuah perjalanan panjang.

Beberapa tahun silam, aku melihat seorang bapak separuh baya. Memikul beban berat sembari menaiki punggungan di pegunungan Hyang. Tubuhnya lebih pendek dari laki-laki pada umumnya. Mungkin beban dalam pikulannya telah dia rasakan semenjak kecil, sehingga menghambat pertumbuhannya. Dia bekerja sebagai porter pendakian gunung Argopuro. Sampai saat ini aku tak tahu namanya, namun dia adalah salah seorang guru kehiduan yang kutemukan ketika berjalan beriringan melintasi pengunungan Hyang.

Ketenguhan hatinya sangat terlihat, tercermin dalam lakunya. Dia bekerja dengan orang-orang yang tak mengerti bahasanya dan dia tak menegerti bahasa tamunya (orang yang memakai jasanya). Dia hanya bisa berbahasa Madura sedangkan tamunya berasal dari Jakarta yang tak menegrti bahasa Madura. Namun ada komunikasi dua arah yang seolah kedua belah pihak paham satu sama lain.

Aku melihat keikhlasan dalam binar matanya dan lakunya. Dia sangat menikmati setiap langkah berat dengan beban dalam pikulannya. Hatinya begitu luas untuk menampung segala keluh tamunya yang terlihat seperti seorang bapak sedang menemani anak-anaknya. Kekuatan dalam dirinya menjalar dalam tubuhku ketika aku melihatnya. Dia bekerja dengan sepenuh hati dan sejujur-jurnya sebagai seorang hamba Robnya. Aku mencium aroma surga, surga yang selama ini terbayang akan kemewahanya namun kini kulihat dari keserhanaan seorang yang tak kukenal namanya.

#30DWC
#30DWCJILID11
#Squad5
#Day26

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.