Ads Top

Rindu Tebal

Ada rasa rindu yang tiba-tiba muncul dari balik hujan yang sedang dinikmati Lestari. Untuk pertama kalinya dia merasakan bermain hujan. Tawanya seolah menambah rongga hatiku yang kerap kali bervolume tak menentu. Ada kalanya lebar, banyak kalanya sempit apalagi ketika bertumbuh bersama Lestari. 

Hujan sore tadi mengingatkan ku akan hujan di lereng Merbabu beberapa tahun silam. Rasa senang di dada terasa serupa meski seting tempat dan kejadianya jauh berbeda. Merbabu adalah pendakian terakhirku sebelum menjadi seorang ibu.

Sore ini rinduku begitu tebal, akan perjalanan panjang melewati lereng dan punggungan. Hijaunya bukit dan birunya langit terbayang sempurna dalam lamunanku ketika menemani Lestari bermain hujan. Terkadang terlintas keinginan untuk ikut suami yang akan melakukan pendakian di gunung Raung (meRaung). Terkadang hati ini diselimuti oleh nafsu yang menutup nurani keibuanku. Dengan berangan-angan menitipkan Lestari dan bersenang-senang menuruti nafsu. Maafkan aku nak, sempat berpikir seperti ini. Entah kapan waktu itu tiba, aku akan meninggalkanmu sementara waktu untuk mengobati rasa rindu akan ketinggian.

Rindu ini begitu tebal, untuk menikamati keindahan ketinggian bersama teman seperjalan hidupku. Aku yakin kau juga merasakan hal serupa. Ini perjalanan pertamakmu tanpaku setelah kita mendekat dan memutuskan menikah. Aku merasakan rindu yang teramat ketika kau akan berangkat meRaung. Kita sedang belajar dan menikmati jeda kebersamaan kita selama ini. Ada kalanya kita membutuhkan jeda, untuk menyelami diri kita dan untuk merasakan puncak dari kerinduan. Hanya doa dan rasa rindu yang bisa kutitipkan kepada Tuhan. Agar kau selalu menikamti setiap detik perjalanan dan selamat ketika pulang ke rumah. Selamat meRaung, aku dan Lestari sedang menunggumu. Menanti cerita manis yang dapat kita nikmati sebagai teman minum kopi.

#30DWC
#30DWCJILID11
#Squad5
#Day25 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.