Ads Top

Hujan-hujan

Sore ini hujan menyambut kami yang baru tiba di kampung halaman. Lestari ingin bermain hujan dan kuturuti keinginannnya. Selepas ashar Lestari bermain hujan di taman belakang rumah. Aku duduk di teras belakang smbari menyaksikannya kegembiraan yang terpancar dari matanya yang kuyup tersiram hujan. Lestari bersorak, berlari, bermain air dan terlihat sangat menikmati hujan meski tubuhnya mulai mengigil karena kedinginan. Dalam bermaian hujan, aku mencoba menyelipkan belajar matematika lewat pohon cabe yang sedang berbuah lebat. Kuminta dia untuk mengambilkan cabe dengan jumlah yang ku inginkan. “tolong ambilkan 2 lombok ya nduk buat nyambel” kira-kira seperti itu yang aku katakan dan beberapa kali aku pintakan. Selain belajar memetik cabe sembari menghitung jumlah yang dipetik, sebenarnya aku juga ingin melatih kakinya yang kerap kali geli ketika menginjak rumput tanpa alas kaki. Awalnya bermain hujan sore ini juga membuatnya engan untuk menyentuh rumput, namun sensai hujan yang menguyur seolah memangilnya dan dorongan keinginan untuk memetik cabe sangat tinggi. Dua faktor itu mungkin yang mengikis rasa takut dan geli akan rumput yang bergelar rapi di taman belakang rumah mertua. Hari ini kita belajar banyak, lewat hujan dan keindahan yang tersaji pada kampung halaman bapak.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.